Saturday, May 25, 2013

Kerajaan Bercorak Islam Di Indonesia

Masuknya Islam ke Indonesia mengakibatkan munculnya kerajaan-kerajaan bercorak Islam di Indonesia. Kerajaan bercorak Islam diantaranya yaitu :

1. Kerajaan Samudera Pasai 
Kerajaan Samudera Pasai
Kerajaan Samudera Pasai

2. Kerajaan Aceh
2. Kerajaan Aceh
2. Kerajaan Aceh

3. Kerajaan Demak
3. Kerajaan Demak
3. Kerajaan Demak

4. Kerajaan Pajang
4. Kerajaan Pajang
4. Kerajaan Pajang

5. Kerajaan Mataram Islam
5. Kerajaan Mataram Islam
5. Kerajaan Mataram Islam

6. Kerajaan Banten
6. Kerajaan Banten
6. Kerajaan Banten

7. Kerajaan Gowa Tallo
7. Kerajaan Gowa Tallo
7. Kerajaan Gowa Tallo

8. Kerajaan Ternate Tidore
8. Kerajaan Ternate Tidore
8. Kerajaan Ternate Tidore

Teori Masuknya Islam Ke Indonesia

Teori masuknya Islam ke Indonesia secara umum ada 2 yaitu :
1. Pendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 11 Masehi. Hal tersebut dibuktikan melalui catatan sejaran Kronik.
2. Islam Masuk ke Indoneisa abad ke 7 didasarkan pada sumber : 
>> Catatan pada Dinasti Tang yang menyebutkan Kerajaan Kalengga atau borin pernah diserang oleh orang-orang Ta-Sih pada tahun 674 masehi. Ditafsirkan sebutan Ta-Shi yaitu Orang Arab.
>>Penemuan Batu Nisan Fatimah binti Maemun di desa Lesan (Gresik Jawa Timur) berangka tahun 1082 M.
3. Islam Masuk ke Indonesia pada abad ke 13 hal tersebut didasarkan pada :
>> Penemuan batu nisan Sultan Malik Al Saleh di Samudra Pasai berangka tahun 1291.
>> Marcopolo Samudra Pasai melihat situasi dan kondisi masyarakat yang sudah masuk Islam yang lahir kerajaan Samudra Pasai.
>> Catatan Ibnu Batutah menyebutkan tentang perjalanan singgah di Kerajaan Samudra Pasai.
>> Berita dari musyafir yang bernama Mahuan sekretaris dari Laksamana Ceng Ho.
>> Mahuan yaitu seorang musyafir Cina yang menyebutkan bahwa pada tahun 1416 dirinya datang ke Indonesia dan menemukan komunitas Pedagang Islam di pantai Utara Jawa.

Perkembangan Tradisi Hindu Budha Di Indonesia

           Sikap Bangsa Indonesia terhadap kebudayaan dari luar yaitu aktif dan selektif. Hal tersebut sebab bangsa Indonesia mempunyai sikap Local Geneus yang artinya yaitu menyeleksi dan memfilter budaya dari luar. Jika suatu kebudayaan sesuai dengan kebudayaan bangsa Indonesia, maka akan diterima. Namun, jika kebudayaan tidak sesuai dengan bangsa Indonesia maka akan ditolak. Sehingga masuknya budaya India melalui proses akulturasi.
      Akulturasi yaitu percampuran dua kebudayaan menjadi satu kebudayaan baru namun tidak menghilangkan ciri khas masing-masing budaya. Atau dalam hal lain untuk memudahkan dalam mengingat dengan rumus:
P2K -----> 1KB tidak samadengan CMG

1. Akulturasi
    Akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan yang menjadi satu kebudayaan hingga muncul satu kebudayaan baru yang tidak mengilangkan ciri khas masing-masing dari kebudayaan semula atau kebudayaan aslinya.

2. Wujud Akulturasi
       Dalam proses Akulturasi budaya yang bergabung akan menunjukan ciri hasnya. Sehingga dalam hasil budaya yang dibentuk dari ciri khas masing-masing tidak hilang. 
Contoh :
a. Seni Bangunan
1. Candi 
>> Candi adalah sebuah bangunan yang bukan budaya asli Indonesia. Candi merupakan hasil kebudayaan baru dari percampura budaya India dan Indonesia. Hasil dari zaman megaitikum. Candi adalah hasil akulturasi dari Indonesia bentuknya dari Punden Berundak sedangkan  dari India akulturasi dari bentuk Stupa. 
2. Prasasti Yupa 
>> Prasasti Yupa adalah sebuah prasasti peninggalan kerajaan Kutai  (Kerajaan Pertama yang bercorak Hindu di Indonesia). Prasasti Yupa merupakan bentukan dari dua seni bangunan yang pertama yaitu Menhir (tugu batu tempat pemujaan roh nenek moyang) zaman megalitikum hasil budaya baru. Dari budaya India muncul tulisan huruf Palawa dan bahasa Sanksekerta dan percampuran percampuran dua budaya tersebut menghasilkan Prasasti Yupa. 
3. Seni Sastra, Seni Ukir Dan Seni Rupa
>> Seni sastra : Bahasa Sansekerta memunculkan orang Indonesia semakin berkembang dan pandai dalam menulis dan membaca. 
Pengaruh dibidang Sastra:
a. Munculnya bahasa Sanksekerta dan huruf Palawa yang memotivasi orang Indonesia dalam mengembangkan kesusastraan dengan menciptakan kitab-kitab yang mengacu dari kitab Mahabarata dan Ramayana.
b. Hasil akulturasinya dibidang sastra yaitu Wayang.
c. Pengaruh Indonesia adalah Wayang dan Pengaruh India adalah alur cerita Rahwana dan Ramayana yang memunculkan tokoh Punakawan.

4. Kalender
>> Sebelum terkena pengaruh India, sistem kalender masyarakat Indonesia berpedoman pada astronomi dengan melihat rasi bintang untuk melakukan segala aktifitasnya. Konsep yang dipakai dalam penanggalan ini melahirkan kalender PRANATA MANGSA. Namun, dengan masuknya pengaruh India maka muncullah Tahun Sakah yang selisihnya dengan tahun Masehi yatu 78 tahun. Selain itu memunculkan pula Candra Sengkala.
5. Sistem Pemerintahan 
>> Sebelum datangnya pengaruh India, Indonesia menggunakan sistem pemerintahan yang dipegang oleh kepala suku atau Dan. Dimana kepala suku dipilih melalui Primus Interpares dimana orang tersebut memiliki pengaruh dan kelebihan. Datangnya pengaruh India maka sistem pemerintahan Indoneisa berubah menjadi Kerajaan dan kedudukan tertinggi dipegang oleh raja serta bersifat turun temurun dengan menggunakan konsep Kultus Dewa Raja.
 
6. Sistem Kepercayaan.
>> Sebelum terkena pengaruh India, sistem kepercayaan Animisme, Dinamisme, dan Totemisme melalui bentuk perwujudan sebagai rasa terimakasih terhadap leluhur maka dibangunla bangunan pemujaan dengan masuknya pengaruh India praktik pemujaan tetap berlangsung di kompleks candi. Dengan pemujaan terhadap dewa yang diaplikasikannya dalam bentuk patung Ani= Roh, Dino = Brnda-benda Besar, Tale = Hewan.


Bukti Interaksi Berkembangnya Hindu Budha Di Berbagai Daerah Di Indonesia

Bukti-bukti interaksi berkembangnya agama Hindu Budha di berbagai daerah di Indonesia dengan :
patung/arca Budha di kota Sempaga (Sulawesi Selatan).
patung/arca Budha di kota Sempaga (Sulawesi Selatan).
a.  Ditemukannya patung/arca Budha di kota Sempaga (Sulawesi Selatan). Hal tersebut menunjukan bukti tertua agama hindhu sudah berkembang dimana arca tersebut berlanggam Amarawati (India Selatan).
b. Ditemukannya Prasasti Yupa yang menunjukan Indonesia sudah terpengaruh agama Hindu pada abad ke-4 (Zaman sejarah dimulai).
c. Dimukannya Arca berlanggam Gandhara (India Utara) yang terdapat di Kalimanatan dan Jawa Timur yang merupakan bukti Budha sudah ada di Indonesia pada abad ke-2.
d. Ditemukannya kerajaan Kutai Tarumanegara yang menunjukan Indonesia sudah terpengaruh dengan memulainya bentuk pemerintahan yang dipegang oleh raja dengan gelarnya memakai kata "Warman" yang merupakan gelar raja di India Selatan.
Kutai Tarumanegara
Kutai Tarumanegara
Arca berlanggam Gandhara (India Utara)
Arca berlanggam Gandhara (India Utara)
Prasasti Yupa
Prasasti Yupa 

Teori Masuknya Hindu Budha Ke Indonesia

MASUKNYA HINDU BUDHA KE INDONESIA
Ada 4 teori masuknya ajaran agama Hindu Budha ke Indonesia. Teori teori tersebut yaitu:
a. Teori Brahmana
    Teori Brahmana mengatakan bahwa pembawa ajaran agama dan kebudayaan Hindu dan Budha ke Indonesia adalah golongan Brahmana yang diundang oleh raja-raja Indonesia untuk menobatkan dengan upacara Hindu (Abhiseka). Pendukung hipotesis atau teori ini adalah JC Van Leus (Pendeta).

b. Teori Waisya
       Teori Waisya adalah teori dimana pendapat masuknya ajaran dan kebudayaan Hindu Budha di Indonesa dibawa olehh golongan waisya (pedagang). Mengikuti angin musim (setengah tahun berganti arah). Hingga selama enam bulan mereka menetap di Indonesia dan menyebarkan agama Hindu. Salah satu tokoh pendukung hipotesis ini yaitu N.J Krom (pedagang).

c. Teori Kasatria
        Teori ini menegaskan bahwa masuknya agama dan kebudayaan Hindu Budha yaitu dibawa oleh golongan kasatria yang kalah perang dari India kemudian lari ke Indonesia. Pendukung teori ini yaitu C.C Berg dan F.O.K Boseh (Prajurit).

d. Teori Sudra 
             Teori ini menegaskan bahwa masuknya agama dan kebudayaan Hindu Budha ke Indonesia dibawa oleh golongan sudra yang kalah perang di India dengan mengikuti kaum waisya. Salah satu pendukung teori ini yaitu Codes.


Powered by Blogger.