Lingkaran Tengah GOR Pagi Itu
Minggu, 15 September 2013 ketika hujan air mata membasahi Gedung Olah Raga (GOR) Bancar kala itu memang terkesan syahdu. Entah bagaimana hati ini kian bingung bagaimana menentukan keputusan sulit. Namun singkat cerita, hati ini kian merintih ketika kadang yang kita aandalkan justru tak sependapat.
Pagi itu hujan terkesan merangkul bagaimana air mata ini jatuh seperti hujan, melihat bagaimana kekecewaan kala itu terus menekan hati. Namun entah mengapa, janji itu seolah membuat semuanya berubah, langit mendung dan hujan pagi itu terhenti ketika ucapan janji Janji
itu tepat ditengah-tengah GOR ketika tangan saling bersatu, optimis dan
kepercayaan kian menggebu teriak bahwa "Lentera Takan Pernah Padam
Sampai Kapanpun". Kan terukir ketika goresan pisau lidah dan
asa kian menyatu, melukai hati dengan ucapan itu. Aku percaya, tak ada
yang akan bisa melupakannya.
0 komentar:
Post a Comment