Nasi Goreng by My Mother |
Hari ini Rabu, 15 Mei 2013 tepanya. Memang sebuah hari yang sungguh melelahkan ketika sepulang sekolah aku langsung membereskan rumah agar terkesan rapi. Ketika beranjak mentari tenggelam menjadi gelapnya malam rasa laparpun kian mendera. Tentulah hanya ibu yang selalu bisa merasakannya apa yang aku rasakan. Nasi goreng ya? Tawaran ibu dengan tersenyum padaku membuat aku membalas senyumannya. Memang benar ibu sangat peka dengan apa yang kita rasakan. Terlepas dari hal itu diiringi kesibukanku menulis artikel ini bau sedap nasi goreng telur oseng tercium. Sungguh menusuk hidung rasa kasih sayang dari bau nasi goreng di dapur itu.
Diantarkannya padaku sepiring nasi goreng sederhana penuh cinta. Terimakasih ibu, rasa nasi goreng penuh senandu rindu aku nikmati perlahan dan membuatku mengakhiri rasa laparku ini. Terlihat memang hanya sebuah nasi goreng tak ada hiasan apapun disampingnya. Tapi sungguh bahagianya jadi diriku ketika apa yang aku rasakan sekarang belum tentu orang lain bisa merasakannya.