Wednesday, July 23, 2014

Perlukah Pindah HABITAT?

Hari ini tepat banget buat aku melajarin bahwa banyak banget hal yang nggak aku tau soal tempat tinggal yang biasanya aku menyebutnya HABITAT. Yah, mulai kemarin sore sampa pagi ini aku tidur di rumah eyang, aku sadar banyak akan sebuah habitat. Pindahnya habitat aku dari rumah semenjak kemarin sore sampai pagi ini tepatnya tanggal 24 Juli 2014 sebenarnya karena nggak disengaja, yah terjebak hujan dan terjebak rasa takut yang dari orok buatku tak berani pulang ke rumah malem-malem. 

Umy Amanah Perlukah Pindah HABITAT? sempat cerita
Pindah habitat membuatku menyesuaikan dengan dimana aku berada saat itu dan terimakasih Alloh telah memberikan aku berkah dari semuanya. Beranjak mengunjungi tempat eyang emang udah biasa, tapi kemarin sore dikarenakan eyang yang minta aku suruh kesitu, ternyata mau dikasih duit. Asyiknyaaaaa..... Lanjut cerita karena hujan, aku jadi nginep deh disitu. Memulai dengan buka puasa bersama Eyang, Budhe dan Mamaz-mamaz ku yang kece, karena Adiknya Mamaz yang cewe satu lagi di Klampok jadi aku suruh nemenin budheku. 

Biasanya kalo buka di rumah sendiri, aku kenal banget istilah "TONG-TONG JEL" itu salah satu bentuk saat bedug magrib terdengar maka aku sekeluarga biasanya langsung makan. Tapi di tempat eyang nggak gitu, makan yang manis-manis dulu, baru deh makan nasi. Semenjak itu aku jadi sadar, kenapa di rumah sendiri aku nggak bisa seperti itu, tentunya untuk melaksanakan sunah Rasull Muhammad SAW dengan berbuka yang manis-manis dulu. Akhirnya akupun mikir, ternyata perlu juga pindah habitat untuk merubah gaya hidup yang kurang tepat. 

Lanjut ke cerita berikutnya, pagi ini selepas sahur aku mencuci piring dan perkakas rumah tangga lainnya di tempat cucian belakang. Nggak sendirian si, dibantuin budhe HEHEHEHEH. Pas lagi nyuci piring karena licinnya sabun akhirnya satu piring jatuh dan PYAAAK pecah deh. Sebenernya tanganku kena pecahan piring, tapi aku diem aja, nggak kebayang deh kalo di rumah udah seheboh apa sama ibu sendiri. Sumpah deh sakitnya itu dari orok. Hahahahah..... saat itu juga aku berfikir ternyata perlu pindah habitat juga untuk membuat kita lebih kuat dan nggak aleman.

Lanjut cerita berikutnya, ini agak menakutkan menurutku. Karena sebentar lagi Hari Raya Idul Fitri 1435H budheku mengajakku membersihkan pemakaman keluarga di Desa Bojong, Kaliwangi Mrebet. Disitu terbaring Alm. Salimah Binti Supardjo (Eyang Putri) yang 2009 lalu telah dipanggil ALLOH SWT. dan semoga sekarang berada di tempat terbaik-Nya bersama keluarga-keluarga terdahulu. Aamiin. 
Saat membersihkan nisan dan fondasinya aku disitu berfikir suatu saat nani aku pasti akan berpindah habitat kesini tepatnya fisikku yang akan terbaring dibawah nisan seperti ini. Sayangnya waktu itu aku tersentak, seolah aku belum siap menghadapi semuanya. Tapi aku bersyukur disitu aku sadar perlu habitat di bawah tanah untuk mengantarkanku ke kampung yang abadi yaitu Kampung Akhirat. Masih tersentak dengan kesadaran diriku, ternyata budheku memberi tahuku kalo sebelah pemakaman Alm. Eyang Putri yang telah rapi dilengkapi nisan bak pemakaman idaman ternyata belum ada mayatnya, namun sudah ada pemiliknya istilahnya #MANJER MAKAM gitu menurutku, karena pemiliknya sekarang masih sehat. 

Sejenak aku melongo, aku sadar bahwa mati bukanlah hal yang harus ditakuti tapi suatu hal yang harus dipahami. Karena ternyata banyak orang yang sudah siap untuk mati dan sudah siap berpindah habitat ke alam sana nanti yang abadi. Aku paham bahwa dunia hanya sementara dan akhiratlah selama-lamanya #LIRIKLAGU. Ternyata aku perlu mental untuk pindah habitat ke yang satu ini. Yah di pemakaman pagi itu aku berdoa:
"Ya Alloh yang maha segalanya, panjangkanlah umurku dan penuhilah umurku dengan keberkahan. Terimalah segala amal ibadahku dan berkahi kehidupanku. Jadikanlah aku hamba yang baik sesuai apa yang Engkau janjikan dan inginkan. Agar aku semakin siap untuk berpindah ke habitat yang seperti ini. Aamiin."
Disitu aku tak lupa berinstighfar untuk memohon ampun atas segala kesalahanku dan mengucapkan syahadat tauhid dan syahadat rosull. 
اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ , وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ

Yang artinya : Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Sekian kesempatan cerita yang dapat saya tuliskan lewat kata-kata. Semoga menginspirasi anda semua para pembaca. Salammmm......
Umy Amanah
Powered by Blogger.