Hujan, Lagi
Aku lihat genang air kemudian aku berkaca
Berlari melawan butir air segera aku meninggalkan
Menginjak jalan berlumpur lantas aku menerka
Menunduk, memilah jalan tanpa pandangan ke depan
Seyogyanya hujan menjadikan gelap semakin pekat
Agar aku semakin berusaha membuka pupil mata lebar-lebar
Untuk tahu paras rupaku dalam cermin kehidupan
Pencapaian dari buah ketergesa-gesaan
Dan sesuatu yang berada di depan tanpa aku persiapkan
Selanjutnya pasti aku menggigil dalam ketakutan
Memeluk erat sesuatu yang berat
Terakhir, aku tak sanggup menahan gempuran hujan
Yang datang bersamaan dan sangat menyakitkan
*Debu Ambigu
Surakarta, 14 Desember 2015