Saturday, August 30, 2014
Arti Lambang UNS
Published : 
Saturday, August 30, 2014
Author : 
Unknown
Anatomi lambang UNS berbentuk bunga 
dengan 4 daun bunga sebagai visualisasi bangsa, yang berarti pendidikan 
putra-putri bangsa yang kelak akan mengharumkan nama bangsa & 
negara, Tiga daun bunga; atas, samping kanan & samping kiri 
merupakan pengejawantahan tri dharma perguruan tinggi, Satu daun bunga 
dibawah terdiri atas 5 satuan melambangkan sila-sila Pancasila, garis 
pembentuk 4 daun bunga dibuat secara berantai sedemikian rupa 
menggambarkan kesatuan civitas akademika UNS.
Bunga  melambangkan bangsa Indonesia; 
tiga daun bunga merupakan pengejawantahan Tri Dharma Perguruan Tinggi, 
dan gerigi yang berujung lima pada daun bunga di bawah merupakan lambang
 kelima sila dari Pancasila; garis tepi yang tidak terputus-putus 
merupakan gambaran dari kesatuan dan persatuan warga Universitas.
Bentuk kepala putik bunga digambarkan sebagai Wiku
 yang berasal dari bahasa Pali , yang kurang lebih bermakna orang yang 
berilmu. Wiku dengan nyala api di pusat wajahnya  melambangkan pancaran 
pikiran yang penuh kebijaksanaan, kearifan dan keluhuran budi serta 
sinar keabadian ilmu pengetahuan.
Rangkaian kata yang melingkar merupakan candra sengkala yang masing-masing mengandung makna: mangesti berarti angka 8, luhurberarti angka 0, ambangun berarti angka 9, dan nagara
 berarti angka 1; dengan dibaca dari belakang menunjukkan angka 1908, 
yaitu tahun Jawa ketika berdirinya Universitas  pada tahun masehi 1976; praba yang melingkar dan bersinar melambangkan pancaran kesucian dan keluhuran budi.
Kesatuan hal-hal tersebut berada di 
dalam lingkaran yang bertuliskan Universitas Sebelas Maret dan singkatan
 UNS. Warna biru langit melambangkan ikrar kesetiaan dan kebaktian 
kepada Negara, Bangsa dan Ilmu Pengetahuan.
Secara keseluruhan lambang UNS 
memvisualisasikan cita-cita luhurnya untuk membangun bangsa, Candra 
Sangkala itu seolah Praba yang bersinar, Praba dalam sejarah agama &
 pewayangan dipakai oleh orang suci, bijaksana dan berbudi luhur. Pusat 
lambang itu adalah otak Wiku (orang yang berilmu) yang digambarkan 
sebagai nyala api, mengisyaratkan sinar keabadian ilmu pengetahuan yang 
menerangi menuju pensejahteraan manusia. Warna biru laut merupakan ikrar
 kesetiaan dan kebaktian terhadap bangsa, negara, tanah air dan ilmu 
pengetahuan.
sumber : http://uns.ac.id/id/tentang-uns/arti-lambang-uns/ 
Sejarah UNS
Published : 
Saturday, August 30, 2014
Author : 
Unknown
“Kebeningan
 matahari pagi tanggal 11 Maret 1976, hari Kamis Kliwon, menambah cerah 
dan semaraknya sepanjang jalan tengah alun-alun utara Solo hingga sampai
 di Siti Hinggil. Hiasan warna warni dari kain dan janur, permadani 
merah bersih yang tergelar mulai dari Pegelaran sampai di Siti 
Hinggil dan terpugarnya wajah bangunan Siti Hinggil sendiri, menjadikan 
tempat upacara.” (Abu Alim Masykuri, 1977)
Sebelas Maret jam 10.00 pagi, dengan 
dibacanya Keputusan Presiden Republik Indonesia tentang pembukaan 
“Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret”, maka Universitas Sebelas 
Maret (UNS) resmi berdiri sebagai Perguruan Tinggi Negeri di Solo. 
Pemandangan yang meriah meramaikan peresmian universitas negeri yang 
telah ditunggu kelahirannya sejak lama itu. Cikal bakal UNS sendiri 
dapat dirunut jejaknya dari 1950-an.
Pada masa itu, Solo telah memiliki 
keinginan untuk mendirikan sebuah universitas negeri sendiri, mengingat 
kota lain telah memiliki universitas yang umurnya bahkan telah mencapai 
puluhan tahun. Namun, akibat perang, penyatuan pemerintahan, kekeruhan 
arus politik, ekonomi rakyat rusak, dan lain-lainnya, universitas negeri
 di Solo belum dapat diwujudkan.
Pada 1953, setelah semua kekacauan 
berakhir, timbul keinginan mewujudkan universitas itu kembali. Hal ini 
mengingat Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa asli, serta terdapat 
potensi yang besar di lapangan perguruan, baik tenaga pengajar dan 
siswanya. Panitia pendirian universitaspun dibentuk, dengan ketua 
Mohammad Saleh, Wali Kota Solo saat itu. Hanya saja, usaha ini gagal 
sebelum sempat dimulai.
Penyebabnya adalah tidak adanya sumber 
keuangan baik dari pemerintah daerah dan pusat, timbulnya keinginan 
sementara golongan untuk mendirikan universitas swasta secara 
sendiri-sendiri, dan kurang mendapat simpati beberapa orang dari 
Universitas Gajah Mada. Adanya hambatan dan pembangunan yang sedang 
dilakukan di Kota Solo membuat gagasan pendirian itupun lenyap. Hal itu 
ditambah pula dengan kegaduhan politik antarpartai yang berebut 
kekuasaan di pemerintahan.
Sepuluh tahun kemudian, pada 1963, 
mendadak muncul Universitas Kota Praja Surakarta (UPKS). Universitas ini
 diinisiasi oleh pemerintah daerah kala itu, yang dipimpin oleh Utomo 
Ramelan. Di masa ini pula, Partai Komunis tengah tumbuh dengan baik. 
Berbagai lini kehidupan juga terpengaruh keadaan itu. Begitu pula dengan
 UPKS, ilmu tentang sosialisme berkembang di dunia pendidikan 
universitas. Umur universitas ini juga tidak lama. Saat peristiwa G30 S 
pecah di Indonesia, universitas ini pun akhirnya terkubur karena semua 
hal yang berbau sosialisme/komunisme kemudian dilarang.
Gagasan pendirian universitas muncul 
lagi pada 11 Januari 1968, saat R. Kusnandar menjadi Wali Kota Kepala 
Daerah Kota Madya Surakarta. Ia pun membentuk panitia pendirian 
universitas. Hanya, seperti panitia yang terbentuk sebelumnya, panitia 
inipun gagal. Latar belakang kegagalan ini juga masih sama dengan 
sebelumnya, yaitu pemerintah pusat waktu itu tidak dapat membiayai 
pendirian universitas negeri di Solo serta keuangan daerah Solo ketika 
itu juga tidak mampu untuk membiayainya.
Di saat yang hampir bersamaan, pada 
1966, Universitas Nasional Saraswati pun mengajukan dirinya untuk 
menjadi universitas negeri. Hal itu diperbolehkan oleh menteri. 
Kemudian, beserta universitas swasta dan kedinasan lainnya, sekumpulan 
universitas ini menjadi satu universitas baru bernama Universitas 
Gabungan Surakarta (UGS). Pada 1 Juni 1975, delapan universitas yang 
tergabung dalam UGS resmi didirikan. Kedelapan universitas itu adalah: 
STO Negeri Surakarta, PTPN Veteran Surakarta, AAN Saraswati, Universitas
 Cokroaminoto, Universitas Nasional Saraswati, Universitas Islam 
Indonesia cabang Surakarta, Universitas 17 Agustus 1945 cabang 
Surakarta, dan Institut Jurnalistik Indonesia Surakarta.
Pada penghujung Desember 1975, Menteri 
Pendidikan dan Kebudayaan meninjau UGS dan memastikan bahwa pada 11 
Maret 1976, UGS akan di-”negerikan.”
Selanjutnya, UGS akan digabung dengan 
perguruan tinggi negeri dan swasta lain untuk membentuk universitas 
negeri di Solo. Perguruan tinggi tersebut adalah: Institut Keguruan dan 
Ilmu Pendidikan Negeri, Sekolah Tinggi Olahraga, Akademi Administrasi 
Niaga Negeri yang sudah diintegrasikan ke Akademi Administrasi Niaga 
Negeri di Yogyakarta, Universitas Gabungan Surakarta, Fakultas 
Kedokteran P. T. P. N. Veteran cabang Surakarta. Universitas tersebut 
terdiri atas 9 fakultas, yaitu: Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas 
Keguruan, Fakultas Sastera Budaya, Fakultas Sosial Politik, Fakultas 
Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Kedokteran, Fakultas Pertanian serta 
Fakultas Teknik.
Dengan tuntasnya persiapan, akhirnya Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret resmi berdiri pada 11 Maret 1976.[]
sumber : http://uns.ac.id/id/tentang-uns/sejarah-uns/ 
Selintas UNS
Published : 
Saturday, August 30, 2014
Author : 
Unknown
Selintas UNS
Univesitas
 Sebelas Maret atau yang biasa dikenal UNS merupakan salah satu 
perguruan tinggi yang berada di kota Solo, The Spirit of Java. Terletak 
di sisi timur kota Solo, UNS memiliki kampus dengan suasana kondusif, 
teduh, rimbun pepohonan, asri, dan nyaman untuk mendukung kesuksesan 
pembelajaran para mahasiswanya. Dengan kondisi itu, tak sedikit pihak 
yang lantas mengenal UNS sebagai green campus.
Tak hanya itu, perkuliahan di UNS pun 
didukung dengan dosen-dosen yang berkompeten, terampil, dan memiliki 
banyak pengalaman di bidangnya. Saat ini UNS memiliki mahasiswa sebanyak
 35.562 mahasiswa yang dibimbing dengan jumlah tenaga pengajar 1.634 
dosen. Dari 1.634 dosen itu terbagi dalam beberapa kualifikasi, 
meliputi: 1.108 bergelar master, 316 doktor, dan 95 guru besar.
Selama kurun waktu 37 tahun UNS berdiri 
telah menghasilkan lulusan sebanyak lebih dari 130.000 alumni yang kini 
banyak menempati pos-pos vital di berbagai instansi baik pemerintah 
maupun swasta.
Kegiatan pembelajaran di kampus juga 
dilengkapi dengan fasilitas perpustakaan yang memiliki koleksi hampir 
400.000 eksemplar. Secara lebih detil, koleksi perpustakaan UNS 
memiliki: 283.694 eksemplar buku ilmiah, 30.350 koleksi majalah dan 
koran serta 10.823 jurnal. Jumlah itu masih ditambah dengan ribuan 
koleksi dalam bentuk digital.
Selama menempuh di UNS tersedia pula 
berbagai jenis beasiswa baik dari intansi swasta maupun pemerintah. Pada
 tahun 2012, UNS menyalurkan beasiswa sebanyak lebih dari Rp 22,8 miliar
 bagi 3.778 mahasiswa. Pada tahun yang sama, UNS menerima mahasiswa 
peraih beasiswa bidik misi sebanyak 1.020 mahasiswa.
Selintas UNS ditutup dengan capaian UNS 
meraih bintang dua versi The Higher Education Suplement-Quacquarelli 
Symonds (THES-QS) Stars pada tahun 2011 dan 2012. Capaian itu semakin 
mengokohkan UNS menuju universitas berreputasi internasional.[]
Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS)
Published : 
Saturday, August 30, 2014
Author : 
Unknown
Visi, Misi, Tujuan dan Budaya Kerja
Visi Menjadi pusat pengembangan ilmu, teknologi, dan seni yang unggul di tingkat internasional dengan berlandaskan pada nilai-nilai luhur budaya nasional. Misi- Menyelenggarakan pendidikan dan pengajran yang menuntut pengembangan diri dosen dan mendorong kemandirian mahasiswa dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
 - Menyelenggarakan penelitian yang mengarah pada penemuan baru di bidang ilmu, teknologi, dan seni.
 - Menyelenggarakan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang berorientasi pada upaya pemberdayaan masyarakat.
 
- Terciptanya lingkungan yang mendorong warga kampus mengembangkan kemampuan diri secara optimal.
 - Dihasilkannya lulusan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, cerdas, terampil, mandiri, sehat jasmani, rohani, dan sosial.
 - Terciptanya wahana pengembangan IPTEK yang berdaya guna dan berhasil guna
 - Terwujudnya desiminasi hasil pendidikan dan pengajaran serta penelitian kepada masyaarkat sehingga terjadi transformasi berkelanjutan untuk kehidupan yang lebih sejahtera.
 - Terbangunnya pengembangan nilai-nilai luhur budaya nasional sebagai salah satu landasan berpikir, bersikap, dan berperilaku dalam kehidupan
 - Terwujudnya pranata kehidupan yang beradab menuju terciptanya masyarakat yang tertib dan damai
 - Terciptanya kehidupan berbangsa dan bernegara yang berdaulat, bersatu, adil, dan makmur
 - Terwujudnya Universitas Sebelas Maret sebagai universitas bereputasi internasional (internationally reputable university)
 
Budaya Kerja
Achievement Orientation = Orientasi berprestasi
Bekerja dengan baik dan melampaui standar prestasi yang ditetapkan dan terus menerus meraih keunggulan
Customer Satisfaction = Kepuasan pengguna jasa
Melayani dan memenuhi kebutuhan pengguna jasa secara memuaskan
Teamwork = Kerjasama
Mampu bekerjasama dalam institusi
Integrity = Integritas
Terbuka, jujur, adil dan disiplin. Satunya kata dengan perbuatan
Visionary = Visioner
Mampu menetapkan sasaran jangka panjang dan mudah menerima perubahan dalam institusi
Entrepreneurship = Kewirausahaan
Mengolah sumberdaya agar memiliki nilai tambah dan keunggulan dari peluang yang ada
Subscribe to:
Comments (Atom)
Powered by Blogger.
PENGUNJUNG MAMPIR
ABOUT ME
FOLLOWERS ME
Translate
LABELS BLOG
#DearMe
(4)
#ME
(5)
ARTIKEL
(8)
Berbagi Pengetahuan
(5)
Bhs. Indonesia
(6)
Bhs. Inggris
(1)
Bhs. Jawa
(2)
Blogging dan SEO
(4)
Buku
(4)
Cerita Jalan
(13)
Cerita Mahasiswa
(5)
CERPEN
(7)
CINTA
(7)
DAKWAH SINGKAT
(8)
Desain
(1)
FENOMENA ALAM
(10)
FOKLOR
(1)
FSSR
(8)
Health
(1)
INSPIRASI TAK TERDEFINISI
(1)
IPS Geografi
(19)
IPS Sejarah
(18)
IPS Sosiologi
(5)
Kuliner
(1)
Lagu Barat
(8)
Lagu Indonesia
(3)
MLyric
(11)
Paradise
(8)
PART OF POETRY
(39)
PART OF TULISANKU
(22)
Pendidikan Kewarganegaraan
(3)
PENGALAMAN
(1)
Perbincangan
(1)
Petualangan Bersama Allah Swt.
(2)
Project Hidup
(3)
PUISI MENGINSPIRASI
(2)
Reality
(2)
Reward
(3)
Sahabat dan Teman
(5)
sasindo_B14
(3)
SASTRA
(25)
SASTRA INDONESIA
(5)
SEMPAT CERITA
(36)
Seni Rupa
(4)
SERVER PELAJAR
(2)
Surat Terbuka
(1)
TUGAS KAMPUS
(7)
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
(15)
Wudhu dan Sholat
(4)
PALING SERING DIBACA
- 
Dlam melakukan pembangunan berkelanjutan harus memenuhi ciri-ciri pembangunan berkelanjutan itu sendiri. Ciri-ciri pembangunan berkelanjuta...
 - 
Ada 4 teori masuknya ajaran agama Hindu Budha ke Indonesia. Teori teori tersebut yaitu: a. Teori Brahmana Teori Brahmana meng...
 - 
Setelah belajar mengenai kualitas lingkungan hidup dan macam-macam kualitas lingkungan hidup. Kini saatnya kita mempelajari faktor-fakt...
 - 
Di SMA Negeri 2 Purbalingga tepatnya di kelas XI, Pak Joko (Guru Bahasa Indonesia) menugaskan kami untuk membuat biografi temanya orang...
 - 
Setelah sebelumnya kita siswa kelas XI SMA telah mempelajari Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan hidup, kini saatnya kita mempel...
 - 
Perbedaan Imperialisme Kuno dan Modern Imperialisme Kuno : 1. Segi waktunya : Sebelum Revolusi Industri 2. Semboyan : 3 G ...
 - 
Setelah mempelajarai definisi perubahan sosial dalam masyarakat, tentunya kita juga harus mengetahui cirinya. Berikut merupakan ciri-ci...
 - 
Telah mempelajari materi Lingkungan Hidup dari pengertian, unsur, kaidah atau hukum yang berlaku. Kini saatnya kita mempelajari Fakto-f...
 - 
ANALISIS SEKUEN NOVEL CINTAKU DI KAMPUS BIRU Karya Ashadi Siregar Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Kesusastraan D...
 



