Kenapa selalu wanita? Iya,.... itulah pertanyaan yang tepat. Ketika sebuah kepekaan dan ketulusan selalu dimiliki wanita, apakah harus selalu sang wanita yang mengajarinya pada seorang pria yang sangat dicintainya. Terutama untuk tau apa yang ada dalam hati sang wanita karena tipisnya rasa kepekaan pada sosok pria, bahkan terkadang susah tuk ditebak apakah seseorang itu memiliki ketulusan atau tidak.
Apa ini hasil dari emansipasi yang berlebihan? Hingga selain tingkat kecerdasan, sang wanitapun harus mengajari tingkat kepekaan sekaligus ketulusan dalam perasaan pada sosok pria. Ah.... menurutku ini adalah imbas dari gengsi pribadi sosok laki-laki saja. Padahal, saat sang wanita memiliki kepekaan tanpa adanya balasan dari sang pria saja itu sudah menyedihkan, apalagi untuk mengajarkan bagaimana kepekaan itu tertuju untuk sebuah perasaan.
Mengertilah wahai sang pria, bagaimana sang wanita tersakiti saat perasaannya terpungkiri. Bagaimana dia tersayat saat darimu tak ada sedikit isyarat. Bagaimana dia terbuai saat mendapat gombalan alay. Bagaimana dia menjerit saat kamu tak pernah meluangkan waktu sempit. Bagaimana dia diam saat kamu hanya bisa mendendam. Bagaimana dia pasrah saat untuk sedikit serius saja kamu tak pernah. Bagaimana dia deg-degan saat kamu tak kunjung memberi kepastian. Bagaimana dia dadanya menyempit saat hanya mendapat kabar darimu meskipun itu sedikit. Serta bagaimana saat matanya berkaca saat kamu tak pernah menganggap semua kepeduliannya.
Belajarlah dari itu semua wahai sang pria. Ketahuliah bagaimana kalian terlalu beruntung mendapatkan cintanya, karena tanpa kamu mintapun sang wanita akan memberikan ketulusan perhatian serta kepekaan perasaannya. Apalagi yang diragukan sosok sang pria dengan terus mengacuhkannya, justru wanitalah yang seharusnya meragukan sang pria, apakah suatu saat nanti sosok yang dicintai sang wanita akan mendapatkan cinta seperti cinta yang dimiliki oleh sang wanita sekarang ini? Pekalah akan cinta yang menghampirimu wahai sang pria, maka balaslah dengan ketulusan cinta yang kamu miliki.
Teruntuk : Sang Pria Yang Selalu Dicintai Tanpa Pernah Menyadari.
0 komentar:
Post a Comment