Saya Sekarang
Sekarang, saya lebih suka
memandang tidak hanya dengan mata
tapi menggunakan kaca
Sekarang, saya lebih suka
menghitung tidak dengan angka
tapi menggunakan semiotika
Sekarang, saya lebih suka
membaca tidak dengan buku terbuka
tapi menggunakan realita
Sekarang, saya lebih suka
sejarah tidak dengan darah
tapi menggunakan sastra
Sekarang, saya lebih suka
hukum tidak hanya teoritis
tapi menggunakan realistis
Sekarang, saya lebih suka
yang orang lain tidak suka
tapi itu terserah saya
Surakarta, 6 Juni 2016
*Debu Ambigu
Sunday, June 5, 2016
#sajakSINGKAT
Published :
Sunday, June 05, 2016
Author :
Unknown
Aku Mencintaimu
Sebelumnya, belum pernah aku bilang kalau aku mencintaimu
Sekarang aku ingin mengatakannya
Tahu tidak?
Aku mencintaimu
Sejak waktu itu
Lucu sebenarnya
Sejak mimpi itu aku mencintaimu
Sudah lama memang
Aku juga pernah menulis tentang mimpi itu
Kini aku tegaskan aku mencintaimu
Aku tahu bahwa kau telah mengetahui itu
Kau hanya diam bukan?
Iya diam
Seperti aku
Pada akhirnya kita sama
Berpura-pura tidak tahu
Ah, aku mencintaimu
Sungguh,
Sejak waktu itu
Tepatnya kapan aku mencintaimu?
Kau hanya perlu membaca seluruh tulisanku
Aku menulisnya
Sejak pertama kali
Sampai kini
Sejak aku mengatakan aku bertemu kau
Hingga itu sebenarnya hanya terjadi di dalam mimpi
Dan sampai detik ini
Aku yakin aku mencintaimu
Surakarta, 6 Juni 2016
*Debu Ambigu
Sebelumnya, belum pernah aku bilang kalau aku mencintaimu
Sekarang aku ingin mengatakannya
Tahu tidak?
Aku mencintaimu
Sejak waktu itu
Lucu sebenarnya
Sejak mimpi itu aku mencintaimu
Sudah lama memang
Aku juga pernah menulis tentang mimpi itu
Kini aku tegaskan aku mencintaimu
Aku tahu bahwa kau telah mengetahui itu
Kau hanya diam bukan?
Iya diam
Seperti aku
Pada akhirnya kita sama
Berpura-pura tidak tahu
Ah, aku mencintaimu
Sungguh,
Sejak waktu itu
Tepatnya kapan aku mencintaimu?
Kau hanya perlu membaca seluruh tulisanku
Aku menulisnya
Sejak pertama kali
Sampai kini
Sejak aku mengatakan aku bertemu kau
Hingga itu sebenarnya hanya terjadi di dalam mimpi
Dan sampai detik ini
Aku yakin aku mencintaimu
Surakarta, 6 Juni 2016
*Debu Ambigu
Monday, May 2, 2016
#sajakSINGKAT
Published :
Monday, May 02, 2016
Author :
Unknown
Cintai Arsip
Jangan terlalu fokus untuk membuka jendela dunia
Bahkan dengan membuat gedung penyaing Nirwana
Jika kita masih bingung saat ditanya
Apa yang akan kita perjuangkan untuk mendapat cahaya?
Sesuatu yang di dalamnya kosong
Tidak ada, apa lagi kesiapan menyanggupinya
Aku takut banyak yang akan bunuh diri
Lompat dari jendela yang kita buka sendiri
Surakarta, 2 Mei 2016
*Debu Ambigu
Jangan terlalu fokus untuk membuka jendela dunia
Bahkan dengan membuat gedung penyaing Nirwana
Jika kita masih bingung saat ditanya
Apa yang akan kita perjuangkan untuk mendapat cahaya?
Sesuatu yang di dalamnya kosong
Tidak ada, apa lagi kesiapan menyanggupinya
Aku takut banyak yang akan bunuh diri
Lompat dari jendela yang kita buka sendiri
Surakarta, 2 Mei 2016
*Debu Ambigu
Saturday, April 30, 2016
#sajakSINGKAT
Published :
Saturday, April 30, 2016
Author :
Unknown
Kata
Tuhan kemudian berfirman
Pada Rasull yang menyampaikan lewat sabda
Untuk umat agar salah satunya bisa berkata
Meski lewat puisi yang katanya sulit dipahami
Semua tetap tentang kata
Lewat strata, maka ada
Firman
Sabda
Kata
Akhirnya,
Penyair menjadi yang paling akhir
Debu Ambigu
Surakarta, 30 April 2016
Tuhan kemudian berfirman
Pada Rasull yang menyampaikan lewat sabda
Untuk umat agar salah satunya bisa berkata
Meski lewat puisi yang katanya sulit dipahami
Semua tetap tentang kata
Lewat strata, maka ada
Firman
Sabda
Kata
Akhirnya,
Penyair menjadi yang paling akhir
Debu Ambigu
Surakarta, 30 April 2016
The True Power of Water
Published :
Saturday, April 30, 2016
Author :
Unknown
The True Power of Water, sebuah buku dari hasil penelitian Dr. Masaru Emoto, mengenai air menurut saya sangat mengagumkan.
Pembahasan "Hado" sebagai energi. Penggunaan "hado" misalnya dalam hubungan antarmanusia adalah kisah seorang laki-laki dan seorang wanita yang bertemu lalu saling jatuh cinta.
Ketika mereka bertemu, "hado" merekapun bertemu sehingga terbentuklah resonansi. Selama "hado" mereka tidak dipengaruhi ...oleh faktor luar (misalnya perselingkuhan), hubungan keduanya akan bertahan lama. Di sisi lain, jika "hado" pada salah satu dari mereka terganggu, ucapan, perilaku, kebiasaan, atau kegiatan mereka lainnya yang semula dapat diterima, tiba-tiba bisa menjadi hal yang tidak dapat ditoleransi oleh pihak lainnya. Hubungan merekapun dapat saja berakhir.
Terimakasih Bu Murtini (Dosen Semiotika FIB UNS), sudah berkenan meminjamkan buku ini pada saya.
Ketika mereka bertemu, "hado" merekapun bertemu sehingga terbentuklah resonansi. Selama "hado" mereka tidak dipengaruhi ...oleh faktor luar (misalnya perselingkuhan), hubungan keduanya akan bertahan lama. Di sisi lain, jika "hado" pada salah satu dari mereka terganggu, ucapan, perilaku, kebiasaan, atau kegiatan mereka lainnya yang semula dapat diterima, tiba-tiba bisa menjadi hal yang tidak dapat ditoleransi oleh pihak lainnya. Hubungan merekapun dapat saja berakhir.
Terimakasih Bu Murtini (Dosen Semiotika FIB UNS), sudah berkenan meminjamkan buku ini pada saya.
Surakarta, 30 April 2016
Sunday, April 10, 2016
SASTRA MISTIK: Analisis puisi berdasarkan konsep Al-Fana dan Al Baqa dalam Tasawuf
Published :
Sunday, April 10, 2016
Author :
Unknown
Analisis puisi berdasarkan
konsep Al-Fana dan Al Baqa dalam Tasawuf
Puisi
Fana’ dan Hulul
Karya : Abu al-Mughits al-Husain bin Manshur bin Muhammad al Baidhawi Al-Hallaj
Duh, penganugerah bagi si pemegang karunia
Terhadap diri-Mu dan diriku begitu aku terpada
Kau buat begitu dekat diriku dengan-Mu, sehingga
Kau adalah aku, begitu kukira
Kini dalam wujud diriku menjadi sirna
Dengan-Mu aku kau buat menjadi fana
Aku yang kucinta
Dan yang kucinta Aku pula
Kami dua jiwa padu jadi Satu
Dan jika kau lihat aku
Tampak pula Dia dalam pandanganmu
Dan jika kau lihat Dia
Kami, dalam pandanganmu tampak nyata
Kau antara kalbu dan denyutku, berlalu
Bagaikan air mata menetes dari kelopakku
Bisik-Mu pun tinggal dalam relung hatiku
Bagai ruh yang hulul dalam tubuh jadi satu
Maha suci Dzat yang menyatakan nasut-nya
Dengan lahut-nya , yang cerlang seiring bersama
Lalu dalam mahluk-Nya pun tampak nyata
Bagai si peminum serta si pemakan tampak sosok-Nya
Hingga semua mahluk-Nya melihat-Nya
Bagai bertemunya dua kelopak mata
Ka’bah Qolbu
Analisis :
Puisi karya Abu al-Mughits al-Husain bin Manshur bin Muhammad al Baidhawi
Al-Hallaj yang berjudul Fana’ dan Hulul ini mengandung konsep tasawuf Al-Fana.
Hal ini karena di dalamnya terdapat makna bahwa seseorang telah menghancurkan
dirinya.
Pada lirik:
Terhadap diri-Mu dan diriku begitu aku terpada
Dapat
diartikan bahwa seseorang telah merasa Tuhan ada dalam dirinya. Anggapan ini
kemudian diteruskan sebelum dirinya mengagumi Tuhan dengan begitu besarnya dan
merasa bahwa yang ia kagumi ada dalam dirinya.
Kau buat begitu dekat diriku dengan-Mu, sehingga
Kau adalah aku, begitu kukira
Kemudian pada
larik ini dapat diartikan bahwa untuk mencapai kedekatan dengan Tuhan yang
sesungguhnya, seseorang benar-benar menganggap bahwa Tuhan sudah ada dalam
dirinya. Menganggap dirinya sendiri sudah tidak ada, oleh sebab itu dirinya
sudah dianggap fana atau tidak ada melainkan hanya ada Tuhan.
Kini dalam
wujud diriku menjadi sirna
Pada larik
ini, seseorang benar-benar sudah dalam kondisi Al-Fana. Kondisi di mana
seseorang itu menganggap bahwa wujud aslinya sudah sirna. Sirna di sini
bermakna bahwa wujud asli atau fisik seseorang itu sudah hilang atau sudah dihancurkan
oleh dirinya sendiri. Hal ini terjadi tentu karena seseorang itu menganggap
bahwa di dalam dirinya adalah Tuhan. Hingga dia tidak sadar tentang dirinya
sendiri.
Dengan-Mu aku kau buat menjadi fana
Pada larik
ini, ada pengakuan oleh seseorang bahwa diri atau wujud asli seseorang tersebut
sudah menjadi fana atau hancur. Sudah benar-benar tidak sadar bahwa dirinya
benar-benar ada. Hanya merasakan Tuhan yang ada di dalam dirinya.
Aku yang kucinta
Dan yang kucinta Aku pula
Pada larik
ini, dapat dimaknakan bahwa ada pengakuan bahwa Aku di sini adalah Tuhan dan Tuhan adalah Aku. Ini menunjukkan bahwa seseorang tersebut memang sudah
benar-benar ada dalam kondisi Al-Fana.
Dan jika kau lihat aku
Tampak pula Dia dalam pandanganmu
Dan jika kau lihat Dia
Kami, dalam pandanganmu tampak nyata
Pada larik
ini dapat menjelaskan bahwa dia telah melihat Tuhan pada dirinya dan dirinya
adalah Tuhan. Ini membuktikan bahwa seseorang telah merasa benar-benar menyatu
dengan Tuhan dan menganggap dirinya tidak ada.
Hingga semua mahluk-Nya melihat-Nya
Bagai bertemunya dua kelopak mata
Ka’bah Qolbu
Pada larik
ini menunjukkan bahwa seseorang tersebut akhirnya mencapai kondisi Al-Baqa.
Sebuah kondisi di mana merupakan kelanjutan dari kondisi fana seseorang.
Sebelum mencapai Al Baqa, seseorang tentu sudah mencapai kondisi Al-Fana
sebelum-sebelumnya sesuai yang telah diuraikan tadi di atas. Sampai pada
akhirnya seseorang ada dalam Al-Baqa, yaitu sebuah ketetapan untuk terus hidup
seperti pada larik ini. Pada larik Ka’bah
Qolbu mengartikan bahwa sesuatu akan abadi dan tetap hidup.
Simpulan: Setelah dianalisis, puisi Fana’ dan Hulul karya Abu al-Mughits al-Husain bin Manshur bin Muhammad al
Baidhawi Al-Hallaj
merupakan sebuah puisi yang masuk dalam konsep Al-Fana dan Al-Baqa dalam ilmu
Tasawuf. Hal ini sudah dibuktikan oleh penulis dari makna-makna larik yang
mengandung konsep tersebut. Ini seperti konsep yang memang kondisi seorang sufi
terlebih dahulu akan mengalami Al-Fana sebelum akhirnya mencapai kondisi
Al-Baqa. Karena dua kondisi tersebut merupakan kondisi yang saling berkait.
Friday, April 1, 2016
ANALISIS PUISI MISTISISME : Diwan-diwan Hafiz (2)
Published :
Friday, April 01, 2016
Author :
Unknown
ANALISIS PUISI MISTISISME
Diwan-diwan Hafiz (2)
Musuh-musuhku telah menyekapku lama
Dan menghukum aku dengan kejinya
Tapi cintaku tak berpaling meninggalkan pintu
Sebab Tuhan mendengar dan cermat menghitung air mataku
Karena itu jangan berduka, jika derita datang
Dan tengah malam hatimu karam olehnya
Ambil saja al-Qur`an, lagu maha abadi
Dan baca, jangan berduka!
Karya : Syamsuddin Muhammad Hafizh
Analisis:
Puisi Diwan-diwan Hafiz (2) karya Syamsuddin
Muhammad Hafizh ini mengandung paham Al Mahabbah. Hal ini dapat dipahami saat
Syamsuddin Muhammad Hafizh menuliskan dalam lirik-liriknya. Kecintaan
Syamsuddin Muhammad Hafizh pada Tuhannya dapat dilihat pada larik puisi :
Tapi cintaku tak berpaling meninggalkan pintu
Melalui larik
puisi ini, dia menjelaskan bahwa apapun yang manusia lain lakukan padanya, rasa
cinta yang ada dalam diri dan hatinya kepada Tuhan itu tidak akan berubah. Hal
ini membuktikan bahwa Syamsuddin Muhammad Hafizh memiliki cinta yang arif
yaitu cinta sejati kepada Tuhan. Inilah yang membuktikan bahwa Syamsuddin
Muhammad Hafizh memiliki sifat atau pembahaman Al Mahabbah.
Kemudian pada
lirik:Sebab Tuhan mendengar dan cermat menghitung air mataku
Dapat
dianalisis juga bahwa Syamsuddin Muhammad Hafizh menganggap Tuhan adalah
sumber segala cinta. Dia menganggap bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkannya
dan mengetahui semua tentang perasaannya. Ini pula yang menjadikan Syamsuddin
Muhammad Hafizh memiliki paham Al Mahabbah bahwa Tuhan adalah subber segala
cinta.
Kemudian pada lirik:Karena itu jangan berduka, jika derita datang
Pada lirik ini dapat dianalisis bahwa dalam
kehidupan pasti ada penderitaan, namun tidak ada alasan untuk merasa menderita
jika itu memang sudah klehendak Tuhan. Dalam konsep Al Mahabbah, saat seorang
sufi mencintai Tuhannya itu bisa diartikan cinta yang menderita saja adalah
kebahagiaan bagi para sufi. Ini yang disampaikan oleh Syamsuddin Muhammad Hafizh. Meski banyak
kedukaan yang datang padanya, namun dia tetap tidak merasa berduka.
Kemudian pada
larik:Sebab Tuhan mendengar dan cermat menghitung air mataku
Pada larik
ini mengandung paham Al Ma’rifah. Syamsuddin Muhammad Hafizh
seperti mengetahui tuhan dari dekat, sehingga hati-sanubari dapat melihat
Tuhan. Ini menjadikan dia bisa membuat lirik seperti Tuhan tengah mendengar
dirinya, menghitung air matanya dengan segala perasaan yang dia miliki dan
kedekatannya dengan Tuhan.
Simpulan :
Setelah dianalisis,
puisi Diwan-diwan Hafiz (2) karya Syamsuddin Muhammad
Hafizh memiliki dua paham yaitu paham Al Mahabbah yang merupakan cinta seorang
sufi kepada Tuhan, kemudian paham Al Ma’rifah yang merupakan kedekatan seorang
sufi kepada Tuhan.
Sunday, February 21, 2016
Terimakasih UNS
Published :
Sunday, February 21, 2016
Author :
Unknown
Malam ini saya begitu gembira melihat website Universitas Sebelas Maret (UNS). Saya seperti melupakan kalau besok adalah hari Senin. Iya, pasalnya, setiap hari saya berpikir mengenai kemunduran mental, terutama dalam penggunaan Bahasa Indonesia di Indonesia. Sebagai suatu lembaga pendidikan tinggi, sudah sepantasnya UNS berperan dalam mendidik moral manusia untuk menghargai bahasanya sendiri.
Malam ini, saya melihat UNS mulai menunjukkan kemjuan. Kata sambutan di website uns.ac.id sangat saya apresiasi. Meletakan kata-kata 'Selamat Datang di Universitas Sebelas Maret' dan "Welcome to Sebelas Maret University" di bawahnya adalah salah satu bentuk mental budaya yang kuat di era gengsi bahasa, menurut saya.
Secara garis besar, dengan hanya meletakkan kata sambutan tersebut tentunya sudah menunjukkan jati diri mental budaya UNS. Sudah semestinya kita bangga menggunakan bahasa Indonesia. Penulisan Bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidahnya memperlihatkan bagaimana suatu bahasa dihargai oleh bangsanya sendiri.
Dalam menulis opini ini, saya juga masih belajar menggunakan bahasa Indonesia yang baik. Sebagai mahasiswa Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) tentu saya sangat mengapresiasi hal tersebut. Marilah belajar memerkuat mental budaya terutama dalam penggunaan bahasa nasional yaitu Bahasa Indonesia. Terimakasih Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, bahasa asing bukan untuk gengsi tetapi untuk menunjukkan eksistensi mental bahasa kita sendiri.
Umi Amanah
Thursday, February 11, 2016
Membaca Buku
Published :
Thursday, February 11, 2016
Author :
Unknown
Baru satu buku yang selesai. Iya, novel karya Faisal Odang yang mengangkat judul "puya ke puya", ternyata hanya butuh dua hari untuk aku menghabiskannya. Semoga saja, saya satu minggu sebelum kuliah tidak akan pernah bosan berada di kos-kosan. Asal jangan kehabisan persediaan buku bacaan saja. Kemarin baru saja menyisihkan uang jajan demi sebuah buku bacaan, semoga tidak ada satu sen pun yang aku sia-siakan. Semoga, karena manusia hanya bisa berharap. Saat dia sedang berusaha tentunya.
Sekarang waktunya menghabisi buku selanjutnya. Iya, sudah sampai halaman 86. Membaca novel yang mengisahkan perempuan yang menyewakan rahimnya sedikit membuatku menggunakan rasa saat mengikuti ceritanya. Judulnya "Perempuan Hallerina", perempuan itu penuh rahasia. Penulis Vanny Chrisma W. ini nampaknya ingin membuat para pembacanya menggunakan rasa, bukan logika. Ah entahlah, itu kesimpulan awal, habisnya aku belum selesai membaca. Hahaha. Masih nenuju halaman 331.
Sekarang waktunya menghabisi buku selanjutnya. Iya, sudah sampai halaman 86. Membaca novel yang mengisahkan perempuan yang menyewakan rahimnya sedikit membuatku menggunakan rasa saat mengikuti ceritanya. Judulnya "Perempuan Hallerina", perempuan itu penuh rahasia. Penulis Vanny Chrisma W. ini nampaknya ingin membuat para pembacanya menggunakan rasa, bukan logika. Ah entahlah, itu kesimpulan awal, habisnya aku belum selesai membaca. Hahaha. Masih nenuju halaman 331.
Umi Amanah
"puya ke puya"
Published :
Thursday, February 11, 2016
Author :
Unknown
Sebuah buku karya mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Hasanuddin ini sangat luar biasa. Pemenang IV Sayembara Menulis Novel DKJ 2014 menciptakan imaji setelah kematian. Iya, itu menurutku. Kegelisahan setiap orang setelah kematian oleh Faisal Odang diuraikan banyak di dalam buku ini.
Puya, adalah sebuah tujuan hidup setiap orang. Tapi, akhirnya saya mengutip dari buku ini "Perjalanan ke puya tidak main-main bukan? Panjang sekali perjalanan ke sana. Tak mudah. Dan kau? Hahaha. Mudah sekali kau katakan ingin segera ke sana?"
Itu adalah bagian kecil yang paling saya sukai pada buku ini. Entah karena apa, tapi seketika saya jadi tersadar. Pesan yang saya dapatkan ketika setiap orang yang hidup selalu menganggap bahwa setelah kematian akan mudah. Padahal, untuk ke surga (puya) menurut orang Toraja sungguh sangat tidak main-main dan panjang. Dan menurutku, tidak ada alasan untuk membantah imaji Faisal Odang.
Puya, adalah sebuah tujuan hidup setiap orang. Tapi, akhirnya saya mengutip dari buku ini "Perjalanan ke puya tidak main-main bukan? Panjang sekali perjalanan ke sana. Tak mudah. Dan kau? Hahaha. Mudah sekali kau katakan ingin segera ke sana?"
Itu adalah bagian kecil yang paling saya sukai pada buku ini. Entah karena apa, tapi seketika saya jadi tersadar. Pesan yang saya dapatkan ketika setiap orang yang hidup selalu menganggap bahwa setelah kematian akan mudah. Padahal, untuk ke surga (puya) menurut orang Toraja sungguh sangat tidak main-main dan panjang. Dan menurutku, tidak ada alasan untuk membantah imaji Faisal Odang.
Umi Amanah
Assalam Hypermarket Solo
Published :
Thursday, February 11, 2016
Author :
Unknown
Dari banyaknya perjalanan ke pusat perbelanjaan, jujur kemarinlah yang paling aku suka. Ditemani oleh @vera.savi , kami berdua memulai dengan makan siang yang di qada bersama sarapan. Kemudian kami berjalan dari belakang kampus menuju depan kampus kami untuk menemukan transportasi.
Menggunakan Bus Batik Solo Tras (BST), kami memulai perjalanan dari Kentingan menuju Sukoharjo. Lebih tepatnya ke Assalam Hypermarket. Iya, jauhnya jarak tetap tidak mengurungkan niat kami untuk pergi. Waktu tempuh keberangkatan yang hampir satu jam juga kami isi dengan amal, InsyaAlloh. Itu terjadi karena tempat duduk kami akhirnya kami relakan untuk ibu-ibu, dari satu jam mungkin hanya 15 menit kami duduk.
Super sekali perjuangannya ya? Itu semua karena satu. Iya, ada acara Pameran Buku yang ditambahi dengan kata "MURAH". Sangat menggiurkan sekali tentu bagi kami yang sedang menamai diri mahasiswa. Perjalanan membeli buku kami niati berjihad (mencari ilmu) karena Alloh ta'ala. Terbelilah tiga buku dengan harga cukup murah, hanya Rp 25.000,00 saja. Padahal, ilmu yang ada di dalamnya lebih dari itu. Kini saya sedang menghabisinya, iya buku-buku itu.
Nah salut saya. Saya baru pernah merasa bahagia sekali melakukan perjalanan ke sebuah pusat perbelanjaan. Kemarin itu, saya shalat dzuhur dan asyar tepat waktu. Meski saya sedang berada di pusat perbelanjaan. Itu karena, Masjid Assalam yang berdiri megah di samping pintu masuk pusat perbelanjaan memudahkan kami untuk mendekati Tuhan kami.
Biasanya, pusat perbelanjaan sebesar apapun, saya selalu kesulitan mencari tempat ibadah. Selain memang jarang ditemukan, kalaupun ada biasanya berada di pojok dekat toilet, lantai paling bawah gedung dekat parkiran, maupun lantai paling atas yang jarang sekali pengunjungnya. Malah, biasanya selain kotor, untuk jamaah beberapa orang saja tempatnya kurang. Kemarin benar-benar sebuah pengalaman yang menurut saya luar biasa. Meski banyak orang yang mengesampingkan ibadah saat menikmati dunia. Ternyata masih ada pihak-pihak yang berinisiatif sedemikian rupa dan itu saya apresiasi setinggi-tingginya.
Umi Amanah
#sajakSINGKAT
Published :
Thursday, February 11, 2016
Author :
Unknown
Aku dan Icha
Aku hanya melihat dua pasang mata kita
Dua senyum kita
Ternyata aku sedang terbawa suasana...
Kita kenal sepertinya baru saja
Tapi agak sedikit lama sebenarnya
Jika aku boleh mengungkap kata
Tiada hati yang perlu menyembunyi perkara
Bahkan senyum dan tawa yang hanya untuk profesionalisme semata
Kita tidak terlalu dekat
Kita juga tidak terlalu jauh
Sepertinya sedang-sedang saja
Tapi aku tidak sanggup menjauh
Bahkan mendekat terlalu dekat
Karena aku takut merasa kehilangan yang tidak seperti semestinya
Umi Amanah
Lagu Tiffany Kenanga - Jangan Bersedih
Published :
Thursday, February 11, 2016
Author :
Unknown
Artis / Penyanyi : Tiffany Kenanga
Judul Lagu : Jangan Bersedih
Genre Musik : Pop
Album : Single Terbaru 2016
Ciptaan : Fredy
Judul Lagu : Jangan Bersedih
Genre Musik : Pop
Album : Single Terbaru 2016
Ciptaan : Fredy
Lirik
mati satu tumbuh seribu
patah hati jangan mengeluh
masih banyak hati yang lain
yang menanti tuk kau singgahi
putus cinta soal biasa
sedihnya jangan lama-lama
nanti kau bisa mati rasa
tegarkan hatimu dan melangkahlah
suatu saat nanti kan kau dapatkan
pujaan hati yang kan kau dambakan
ini semua telah Tuhan rencanakan
jadi jangan bersedih lagi
putus cinta soal biasa (putus cinta soal biasa)
sedihnya jangan lama-lama
nanti kau bisa mati rasa
tegarkan hatimu dan melangkahlah
suatu saat nanti kan kau dapatkan
pujaan hati yang kan kau dambakan
ini semua telah Tuhan rencanakan
jadi jangan bersedih lagi
mungkin dia memang bukan jodohmu
dipaksakan nanti sakit hatimu
pilihan Tuhan pasti jauh terbaik
jadi jangan bersedih lagi
pilihan Tuhan pasti jauh terbaik
jadi jangan bersedih lagi
Subscribe to:
Posts (Atom)
Powered by Blogger.
PENGUNJUNG MAMPIR
ABOUT ME
FOLLOWERS ME
Translate
LABELS BLOG
#DearMe
(4)
#ME
(5)
ARTIKEL
(8)
Berbagi Pengetahuan
(5)
Bhs. Indonesia
(6)
Bhs. Inggris
(1)
Bhs. Jawa
(2)
Blogging dan SEO
(4)
Buku
(4)
Cerita Jalan
(13)
Cerita Mahasiswa
(5)
CERPEN
(7)
CINTA
(7)
DAKWAH SINGKAT
(8)
Desain
(1)
FENOMENA ALAM
(10)
FOKLOR
(1)
FSSR
(8)
Health
(1)
INSPIRASI TAK TERDEFINISI
(1)
IPS Geografi
(19)
IPS Sejarah
(18)
IPS Sosiologi
(5)
Kuliner
(1)
Lagu Barat
(8)
Lagu Indonesia
(3)
MLyric
(11)
Paradise
(8)
PART OF POETRY
(39)
PART OF TULISANKU
(22)
Pendidikan Kewarganegaraan
(3)
PENGALAMAN
(1)
Perbincangan
(1)
Petualangan Bersama Allah Swt.
(2)
Project Hidup
(3)
PUISI MENGINSPIRASI
(2)
Reality
(2)
Reward
(3)
Sahabat dan Teman
(5)
sasindo_B14
(3)
SASTRA
(25)
SASTRA INDONESIA
(5)
SEMPAT CERITA
(36)
Seni Rupa
(4)
SERVER PELAJAR
(2)
Surat Terbuka
(1)
TUGAS KAMPUS
(7)
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
(15)
Wudhu dan Sholat
(4)
PALING SERING DIBACA
-
Dlam melakukan pembangunan berkelanjutan harus memenuhi ciri-ciri pembangunan berkelanjutan itu sendiri. Ciri-ciri pembangunan berkelanjuta...
-
Ada 4 teori masuknya ajaran agama Hindu Budha ke Indonesia. Teori teori tersebut yaitu: a. Teori Brahmana Teori Brahmana meng...
-
Setelah belajar mengenai kualitas lingkungan hidup dan macam-macam kualitas lingkungan hidup. Kini saatnya kita mempelajari faktor-fakt...
-
Di SMA Negeri 2 Purbalingga tepatnya di kelas XI, Pak Joko (Guru Bahasa Indonesia) menugaskan kami untuk membuat biografi temanya orang...
-
Setelah sebelumnya kita siswa kelas XI SMA telah mempelajari Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan hidup, kini saatnya kita mempel...
-
Perbedaan Imperialisme Kuno dan Modern Imperialisme Kuno : 1. Segi waktunya : Sebelum Revolusi Industri 2. Semboyan : 3 G ...
-
Setelah mempelajarai definisi perubahan sosial dalam masyarakat, tentunya kita juga harus mengetahui cirinya. Berikut merupakan ciri-ci...
-
Telah mempelajari materi Lingkungan Hidup dari pengertian, unsur, kaidah atau hukum yang berlaku. Kini saatnya kita mempelajari Fakto-f...
-
Belajar mengenai Pendidikan Kewarga Negaraan di SMA Negeri 2 Purbalingga, tidak terlewat materi mengenai alasan-alasan dilaksanakannya demo...