Umy Amanah |
Menjadi pelajar yang menonton pertandingan bola basket itu biasa. Tapi bayangkan jika kita menjadi pelajar yang ditonton saat pertandingan bola basket? Sungguh pengalaman yang luar biasa. Ya, waktu itu Sabtu sore aku duduk di panggung SMP Negeri 3 Purbalingga untuk melihat teman-temanku mengikuti ekstrakurikuler basket. Karena hujan, ekskul terhenti. Ketika itulah Pak Priyanto guru Olah Raga SMP negeri 3 Purbalingga mengajakku memegang-megang bola basket dan kemudian mendriblenya. Entah, tapi itu menjadi pertama kali dalam hidupku memgang bola basket. Pak Priyanto menyuruhku mengikuti ekskul basket. Sekian lama ku ikuti sunggu kado terindah ketika orang yang paling menyemangati aku ULTAH hari itu juga aku menjadi tim inti POPDA mewakili SMP Negeri 3 Purbaingga. Kelamaan jiwa basket tumbuh dengan sendirinya, memang kecintaanku terhadap basket itu tak ada duanya hingga di kelas VIII aku mengikutinya lagi sampai POPDA. Sungguh cucuran air mata sore itu ada di mobil Pak Imam Sohidin. Latihan keras aku dan teman-temanku kalah ketika SMP3PBG 0 - 3 SMP3BBS disemi final putri. Dua tetes air matapun jatuh dari mata sang pelatih (Pak Priyanto). Rasa kecewa hingga hari berikutnyapun terasa. Namun, pengobat rasa sakit itu datang ketika aku dan tiga teman lainnya diminta bergabung menjadi tim Kabupaten Purbalingga kala itu. Latihan yang dilaksanakan di SMPN 3 Bobotsaripun dijalani hari demi hari meski jauhnya jarak tak terhitung. Meski kalah di Karesidenan nekatku melanjutkan basket di SMA Negeri 2 Purbalingga tercapai. Menjadi tim inti saatmasih duduk di angku kelas X memang sungguh prestasi untuk diriku. Juara I pun aku dapatkan kala itu di SMA Negeri 2 Purbaligga. Entah sekarang alih profesi oleh diriku kian jauh. Awal dari seorang atlite sekarang menjadi seorang pemburu berita di kelas XI ini. Tapi, this is my life and my story. Thank's for all yang sudah melengkapi pengalaman-pengalaman terbaiku dalam basketball.
salam kenal dari saya..
ReplyDeletethank you :)
Salam kenal juga dari saya.
Delete